PRINSIP DASAR
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Multimedia Pembelajaran
Istilah multimedia berkenaan dengan
penggunaan berbagai jenis/bentuk media secara berurutan maupun simultan dalam
menyajikan suatu informasi. Merril et.al (1996) memberikan pengertian
multimedia merupakan kombinasi dari berbagai jenis media seperti teks, grafik,
suara, animasi dan video dalam aplikasi komputer. Pengertian yang sama
diungkapkan oleh Steven Hackbarth (1996) yaitu:
Multimedia is suggested as meaning the use of multiple media
formats for the presentation of information, including texts, still or animated
graphics, movie segments, video, and audio information. Computer-based
interactive multimedia includes hypermedia and hypertext. Hypermedia is a
computer-based system that allows interactive linking of multimedia format
information including text, still or animated graphic, movie segments, video,
and audio. Hypertext is a non-linier organized and accessed screens of text and
static diagrams, pictures, and tables.
Vaughan (2006) mengatakan bahwa multimedia
pembelajaran merupakan kombinasi teks, seni, suara, animasi, dan video yang
disampaikan kepada seorang (peserta didik) dengan komputer atau peralatan
manipulasi elektronik dan digital yang lain. Melalui gabungan media-media ini
pengalaman belajar menjadi sesuatu yang interaktif yang mencerminkan suatu
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara Hofstetter yang dikutip
Suyanto (2005) menyatakan multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat
dan menggunakan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan
menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan
navigasi, berinteraksi, dan berkomunikasi. Sedangkan Richard E. Mayer (2009)
mengungkapkan bahwa multimedia merujuk pada dua unsur saluran pesan seperti
kata-kata dan gambar jika dilihat dari mode penyajian atau auditori dan visual
jika dilihat dari mode indrawi yang menangkap pesan.
Lebih lanjut Hofstetter yang dikutip
Suyanto (2005: 21) menyatakan ada empat komponen penting multimedia; (1) harus
ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar, yang
berinteraksi dengan pengguna, (2) harus ada link yang menghubungkan kita dengan
informasi, (3) International Conference Proceeding “ICT in Education For
Peace” 4
harus ada
alat navigasi yang memandu pengguna menjelajah jaringan informasi, (4)
multimedia menyediakan tempat kepada pengguna untuk mengumpulkan, memproses,
mengomunikasikan informasi dan ide.
Apabila salah satu komponen tidak ada,
maka bukan multimedia dalam arti yang luas. Misalnya tidak ada komputer untuk
berinteraksi, maka namanya media campuran, bukan multimedia. Kalau tidak ada
alat navigasi yang memungkinkan kita memilih jalannya suatu tindakan maka
namanya film, bukan multimedia. Demikian juga jika kita tidak mempunyai ruang
untuk berkreasi dan menyumbangkan ide sendiri, maka namanya televisi bukan
multimedia.
Perangkat multimedia dibedakan menjadi
perangkat keras dan perangkat lunak. Alat perangkat keras multimedia adalah
alat pengolah data yang bekerja secara elektronis dan outomatis. Perangkat
keras multimedia dapat bekerja apabila ada unsur manusia yang mengerti tentang
alat itu dan dapat bekerja menggunakan alat itu. Multimedia merupakan suatu
sistem karena merupakan objek yang berhubungan dan bekerjasama untuk
menghasilkan suatu yang diinginkan.
Sistem perangkat keras multimedia
terdiri atas empat unsur utama dan satu unsur tambahan. empat unsur utama
terdiri dari; (1) Input Unit; (2) Central Processing Unit (CPU),
(3) Strotage/Memory; (4) Output Unit, dan unsur tambahannya
adalah Comunication Link.
Tulisan ini memberikan batasan yang
dimaksud dengan multimedia pembelajaran adalah kombinasi dari berbagai unsur
penyalur pesan baik ditinjau dari aspek penyajiaanya (teks, gambar, grafik,
animasi, suara video) maupun ditijau dari aspek indrawi penerima pesan
(auditori dan visual) yang pengkombinasianya menggunakan perangkat ICT
khususnya komputer.
Manfaat Multimedia Pembelajaran
Multimedia
pembelajaran saat ini sudah dimaknai sebagai media berbasis komputer.
Multimedia tentu memiliki manfaat dalam proses pembelajaran. Yusufhadi Miarso
(2004: 473-474) Menyatakan bahwa suatu media digunakan berdasarkan beberapa
asumsi dasar, asumsi tersebut: (1) penggunaanya tidak hanya menambah atau
memperkaya pengalaman belajar, tetapi menyajikan bahan-bahan pelajaran yang
merupakan bagian integral kurikulum, (2) bahan-bahan pembelajaran yang akan
diberikan harus diprogram sedemikian rupa hingga memungkinkan peserta belajar
untuk memilih dan menentukan kemajuan pelajarannya sendiri saat diperlukan, (3)
penyajian pembelajaran dapat diterima di semua tempat pendidikan (sekolah
maupun pusat belajar lain).
Berdasarkan beberapa asumsi di atas, multimedia dikembangkan
karena memiliki manfaat dalam proses pembelajaran yang dilakukan baik
pembelajaran individual maupun pembelajaran di bawah bimbingan. Ch. Ismaniati
(2001: 26-28) mengungkapkan manfaat pembelajaran dengan bantuan komputer,
antara lain:
1) dapat meningkatkan
motivasi peserta didik.
2) mampu memberikan informasi
tentang kesalahan dan jumlah waktu belajar serta waktu untuk mengerjakan
soal-soal kepada peserta didik.
3) dapat dijadikan salah
satu alternatif untuk mengatasi kelemahan pada pembelajaran berkelompok.
4) dapat membantu peserta
didik untuk trampil memilih bagian-bagian pelajaran yang hendak dipelajarinya.
5) bermanfaat bagi peserta
didik yang seringkali merasa kesulitan untuk mengikuti pembelajaran
tradisional.
6) peserta didik tidak
merasa malu jika melakukan kesalahan, karena dalam pembelajaran berbantuan
komputer dialog yang terjadi adalah dialog perseorangan antara peserta belajar
dengan komputer.
7)
sangat mendukung pembelajaran individual, di mana sistem pembelajaran
individual dianjurkan dalam pendidikan modern.
Multimedia memungkinkan peserta didik
untuk lebih mengenal dan terbiasa dengan komputer yang saat ini sudah sangat
dikenal dan digunakan oleh banyak orang. Komputer merupakan media penyampai
pembelajaran yang efektif. Hasil riset Beerman, Kathy (1996) menyebutkan bahwa
menggunakan komputer mempunyai efek yang positif terhadap peserta didik,
selengkapnya dikemukakan:
Computer
technology offers a powerful and versatile tool that can dramaticaly change
teaching and learning. Research indicates that instruction via computers results
in higher test scores compared to the conventional method,as well as greater
long term retention
Prinsip-prinsip desain
multimedia untuk pembelajaran
Sebelum membahas lebih mendalam tentang prinsip-prinsip desain
multimedia ada tahapan yang penting diketahui terlebih dahulu tentang rancangan
pesan multimedia pembelajaran. Pesan-pesan multimedia hendaknya dirancang dengan
mengikuti cara belajar manusia (cara otak bekerja). Richard E. Mayer (2009)
menyatakan pesan multimedia yang dirancang dengan tata cara otak manusia
bekerja akan lebih mungkin pembelajaran menjadi lebih bermakna dibandingkan
dengan pesan multimedia yang tidak dirancang dengan mengikuti cara kerja otak
manusia. Oleh karena itu Richard E. Mayer menawarkan lima tahapan dalam merancan
pesan multimedia yaitu; (1) memilih kata-kata yang relevan dari teks dan narasi
yang tersaji, (2) memilih gambar-gambar yang relevan dari ilustrasi yang
tersaji, (3) mengatur kata-kata yang terpilih kedalam represendasi verbal yang
koheren, (4) mengatur gambar-gamabr yang tersaji kedalam representasi visual
yang koheren dan (5) memadukan representasi verbal dan representasi visual
secara koheren.
Untuk
memperoleh multimedia yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dan memiliki
kualitas tampilan yang baik maka desain pesan multimedia perlu dipadukan dengan
prinsip-prinsip desain multimedia. Lebih lanjut Richard E. Mayer (2009)
menyebutkan tujuh prinsip desain multimedia untuk dapat meningkatkan pemahaman
dan kemampuan belajar siswa. Prinsip-prinsip tersebut telah dibuktikan melalui
penelitian oleh Richard E Mayer dengan menggunakan tes retensi (mengingat) dan
tes transfer (memahami).
1.
Prinsip multimedia
Siswa
dapat belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar-gambar daripada hanya
kata-kata saja. Apabila pengembang multimedia pembelajaran menginginkan
peningkatan pemahaman dan meningkatkan mutu desain multimedia maka sajian
multimedia hendaknya memadukan dua kata-kata (teks) dan diikuti dengan sajian
gambar.
2.
Prinsip keterdekatan
ruang (spatial contiguity principle)
Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar terkait
disajikan secara berdekatan daripada saat disajikan saling berjauhan dalam
halaman atau layar slide. Gambar dan kata-kata yang disajikan haruslah
berdekatan dalam on-screen. Gambar dan teks/ kata yang berjauhan akan
menyulitkan
bagi siswa untuk memahami-nya atau bisa jadi bias makna yang disebabkan tek dan
gambar yang berjauhan tersebut.
3.
Prinsip keterdekatan
waktu
Siswa
dapat belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar terkait disajikan secara
simultan (berbarengan) daripada suksesif (bergantian). Untuk meningkatkan
pemehaman siswa gambar dan teks/kata sebaiknya disajikan secara berbarengan
dalam on-screen bukan bergantian sebab jika disajikan secara bergantian
dapat menyebabkan terjadi kesalahan dalam memproses informasi yaitu hubungan
mental antara representasi verbal dan representasi visual tidak terjadi.
4.
Prinsip Koherensi
Siswa
dapat belajar lebih baik saat kata-kata, gambar-gambar atau suara-suara ekstra/tambahan
dibuang daripada dimasukkan. Unsure-unsur tambahan yang tidak perlu sebaiknya
dihilangkan dalam tampilan on-screen, karena unsure tambahan tersebut
akan mengalihkan perhatian siswa dari materi yang penting, bisa menggangu
proses penataan materi, dan dapat menggiring siswa pada materi yang tidak
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
5.
Prinsip modalitas
Siswa
dapat belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada animasi dan teks on-screen.
Gambar-gambar dan kata-kata sama disajikan secara visual (yakni sebagai animasi
dan teks) akan menyebabkan saluran visual/pictorial kelebihan beban sebaliknya
saluran auditori/verbal tidak termanfaatkan. Oleh karena itu dlam pengembangan
multimedia saluaran visual dan auditori digunakan secara seimbang.
6.
Prinsip redundansi
Siswa
dapat belajar lebih baik dari animasi dan narasi darpada animasi, narasi dan
teks on-screen. Jika kata-kata dan gambar-gambar disajikan secara visual
yakni animasi dan teks akan menyebabkan saluran visual kelebihan beban sehingga
pemrosesan informasi kurang maksimal.
7.
Prinsip perbedaan
individual
Pengaruh
desain lebih kuat terhadap siswa berpengatahuan rendah daripada siswa
berpengetahuan tinggi, dan siswa berkemampuan spatial tinggi lebih baik
daripada siswa berspasial rendah. Penggunaan multimedia sebainya digunakan pada
siswa yang belum mempelajari materi bukan untuk mengulang (remidi), sebab siswa
yang memiliki pengetahuan kurang tertarik pada unsur-unsur multimedia.
Begitujuga siswa yang kemampuan spasial rendah juga tidak begitu tertarik
dengan tampilan multimedia.
Permasalahan :
Saat ini bermunculan jasa pengembang multimedia pembelajaran yang menawarkan pembuatan multimedia. Kehadiran jasa pengembang tersebut biasanya diprakarsai oleh sekelompok orang yang memiliki keterampilan dalam aplikasi komputer khusunya keterampilan software untuk pengembangan multimedia dan tentu mereka adalah orang-orang yang memiliki jiwa usaha. Hal ini tentu menjadi positif karena banyak orang yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan khusunya dari segi pengembangan multimedia pembelajaran. Masih banyak multimedia yang beredar dipasaran tidak menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dan prinsip-prinsip desain multimedia pembelajaran. Banyak pengembang multimedia yang hanya mementingkan kemenarikan dari sisi tampilan seperti animasi atau warna-warna yang ditonjolkan dengan tidak mengikuti kaidah pembelajaran dan desain pesan pembelajaran secara benar. Multimedia pembelajaran dibuat kurang didasarkan pada need assesment dan kurang memperhatikan aspek perkembangan peserda didik yang akan menjadi pengguna media tersebut. Bagaimanakah kita menyikapi penggunaan multimedia yang hanya mementingkan kemenarikan dari sisi tampilan seperti animasi dan lain-lain ?